Kamis, 22 Desember 2011

Tugas Pramuka Pelantikan mula siaga


Upacara Penutupan Latihan Perindukan Siaga adalah sebagai berikut :
  1. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara.
  2. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera.
  3. 1) Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.2) Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.3) Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera menghadap Pembina Siaga.
  4. 1) Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian  membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan). 2) Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat sampai ke pintu upacara. 3) Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di tempat yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya.
  5. Pengumuman dan pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga).
  6. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.
  7. Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina dengan bersalaman.
Upacara Pelantikan Siaga Mula
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-gi6Sj4qeQe49B5qw7JgUJQ7wjyQIrsvw9ILgKXfju9rTK6OvZXftPiHCrMLfUoc0_I1MIUt2t4rpmCps2mQTEHxQQ3YLtoUs27yRL2QoyHInJoKIM1g3xCpACemKIsGerxHaBHHYaUK0/s320/saas.jpg


Alat yag disediakan :
  1. Kacu, Baret/topi, Buku SKU yang telah ditandatangani oleh pembina
Pelantikan :
  1. Selesai acara pembukaan, yanda/bunda mengumumkan bahwa pada harini ada salah seorang teman siaga yang akan dilantik
  2. Pembina memerintahkan pemimpin barung yang anggotanya akan dilantik agar membawa anggotanya ke hadapan Yanda/Bunda
  3. Pemimpin barung membimbing anggota barung ke tengah lingkaran dan melaporkan kepada yanda/Bunda
  4. Pemimpin barung mengambil tempat satu langkah di belakang anggota yang akan dilantik
  5. sebelum pelantikan, pembina mengadakan tanya jawab kepada calon siaga mula apakah calon telah mengerti tentang Dwi Darma.
  6. selanjutnya sebelum mengucapkan Dwi Satya pembina memberikan waktu untuk berdoa.
  7. Pembina mengatakan : "Anu..(sebutan namanya) pada hari ini kamu dengan disaksikan oelh teman-temanmu, pakcik/bukcik, bendera kebangsaan kita Merah Putih, dan satu lagi adalah Tuhan Yang Maha Esa walaupun tidak kelihatan tetapi melihat dan mendengar apa yang akan kamu ucapkan, dan yang sangat penting lagi bahwa pada hari ini kedua orang tua mu juga hadir menyaksikan, maukah kamu bersama Yanda/Bunda dengan disaksikan semua tadi itu mengucapkan Dwi Satya?
  8. Pembina Maju selangkah mendekati bendera Merah Putih, dan mengambil ujung bendera dengan tangan kiri dan meminta tangan calon untuk diletakkan di atas tangan pembina, pembina mengatakan "ikuti kata yanda/bunda"
  9. Pembina mengucapkan Dwi Satya secara lambat dan diulangi oleh calon
  10. Pada waktu pembina mengatakan "Dwi Satya" semua peserta upacara memberi hormat. kepada siaga yang telah dilantik maju satu langkah
  11. Selesai. Pembina pertama-tama memasang Kacu dengan diiringi kata-kata "saat ini kamu telah menjadi anggota pramuka sedunia, kacumu ini berwarna merah putih sama dengan warna bendera kebangsaan kita, untuk itu hendaklah kamu menjaga kesucian dan kebersihan kacu ini."
  12. Selanjutnya Pembantu pembina memasangkan baret/topi sambil mengucapkan : "pakailah tutup kepala ini kemana kamu pergi sebab dia sebagai pelindungmu di waktu panas dan hujan, di atasnya ada tanda gerakan Pramuka yang harus kamu hormati"
  13. Pembantu lain memberi buku SKU dengan ucapan: "ini buku SKU mu telah kamu selesaikan tingkat mula dan selanjutnya teruslah maju ketingkat yang lebih tinggi dan jangan putus asa sesuai dengan Dwi Darma".
  14. Pelantiakan selesai, pembina memberikan ucapan selamat dilanjutkan oleh orang tua siaga
  15. Selanjutnya pembina menyuruh Siaga balik kanan dan kepada teman-temannya di lingkaran pembina memberi perintah untuk memberikan penghormatan sebagai ucapan selamat atas pelantikannya.
  16. Pembina memerintahkan kepada pemimpin barung untuk membawa temannya kembali ke barungnya.
  17. pemimpin barung maju menghormati kepada pembina dan mengucapkan terima kasih dan membawa temannya kembali ke barungnya
  18. latihan dilanjutkan sesuai dengan program.
catatan :
  1. Dalam acara pelantikan siaga mula orang tua si anak dapat diundang https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9VF137OsOq65ok2N-v-8hamvGDEMQPqf3bcV9bOGw85gMUG5-e4-FvSAd2RxqsYDBI3pCPuhJH6u6xY6X4RobPITtaIhUa9summhxvl1dbQo3Wb68N58M21ZqbraQnLUc9aL-GFzyXM7r/s320/ssd.jpguntuk menyaksikan acara pelantikan tersebut dan memberi kata sambutan/nasehat
  2. Pelantikan paling banyak 3 orang tidak boelh secara massal.
(satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan)


UPACARA PERINDUKAN SIAGA

UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN
PERINDUKAN SIAGA

1.    Sebelum dilaksanakan upacara pembukaan dilakukan pemeriksaan kebersihan  kerapihan para siaga, barung yang memperoleh kelebihan dari barung-barung lainnya (jumlah anggota yang hadir, disiplin, kebersihan, kerapihan, dan lain-lain) mendapat kehormatan dan pemimpin barungnya ditunjuk menjai pemimpin upacara (sulung).
2.    Setelah menyiapkan perlengkapan upacara yakni standard bendera diletakan ditengah tengah lapangan upacara (bendera Merah Putih yang telah dipasang pada tiang ditempatkan diluar lingkaran), naskah Pancasila dan Dwi Darma , maka pemimpin upacara (sulung) memanggil anggota Perindukan untuk berkumpul membentuk lingkaran kecil lalu ke bentuk lingkaran besar.
3.    Pemimpin upacara (sulung) menghadap ke barungnya sendiri, dan setelah siap lalu menjemput Pembina upacara (Yanda atau Bunda) yang berada di luar lingkaran untuk masuk ke dalam lingkaran  melalui “ PINTU “ di dekat barungnya sendiri.
4.    Pembina upacar (Yanda atau Bunda) menempati diri di seberang standard bendera menghadap ke pintu masuk dan pemimpin upacara (sulung) berdiri di seberang standard bendera membelakangi pintu masuk, dan bersama itu pula para pembantu Pembina (Pak Cik dan Bu Cik ) memasuki lingkaran di sela-sela barung.

5.    Kemudian Pembina upacara (Yanda atau Bunda) meminta kepada pemimpin upacara (sulung) untuk membawa bendera Merah Putih ke dalam lingkaran dan ketika tiba di garis lingkaran di pintu masuk, berhenti sebentar untuk memberi kesempatan kepada pembina upacara (Yanda atau Bunda) memberi hormat kepada bendera Merah Putih dan tanpa aba-aba diikuti serentak oleh seluruh peserta upacara.
6.    Pemimpin upacara (sulung) meletakan bendera Merah Putih pada standardnya, mundur satu langkah dan memberi hormat kepada bendera Merah Putih (seluruh peserta masih dalam keadaan memberi hormat), lalu Pembina upacara (Yanda atau Bunda) menurunkan tangannya diikuti serentak oleh peserta upacara.
7.     Pembina upacara (Yanda atau Bunda) membacakan naskah Pancasila diikuti oleh seluruh peserta dilanjutkan dengan pembacaan naskah Dwi Darma oleh pemimpin barung  (sulung) yang diikuti oleh peserta upacara.
8.    Selesai pembacaan Dwi Darma, pemimpin upacara (sulung) memberi hormat kepada Pembina upacara (Yanda atau Bunda) dan kembali ke barungnya.
9.    Akhirnya Pembina upacara (Yanda atau Bunda) mengajak seluruh peserta upacara untuk berdo’a  secara lisan, dilanjutkan pengumuman tentang acara latihan hari ini dan lain-lain.
10. Upacara pembukaan selesai dilanjutkan acara latihan.


Makalah Biologi ekologi


EKOLOGI
(Tugas Kelompok Mata Kuliah Biologi Dasar)
Dosen Pembimbing
Berti Yolida
Rini Rita T Marpaung


Disusun Oleh :
Kelompok IX
1. Rika Anggraini                  ( 1113022049 )
                                       2. Desmaria Christine           ( 1113022011 )
                                       3. Agus Setiawan                    ( 1113022003 )






PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011/2012



Ekologi

A)    Pengertian Ekologi

Kata Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos, yang berarti rumah tangga atau tempat tinggal. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869, yang diartikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungan yang bersifat organik maupun anorganik. Odum (1994) mendefinisikan ekologi sebagai pengkajian hubungan antar organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya.

B)    Anatomi Ekosistem

Salah satu unit ekologis adalah ekosistem, merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Berbagai popilasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut komunitas, yaitu komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Sebagian ahli ekologi memusatkan penelitian pada organisme-organisme hidup dari suatu ekosistem, sedangkan para ahli ekologi lain mempelajari cara karakteristik-karakteriatik fisik di daerah tersebut membatasi dan mengatur ekosistem.

Ciri-ciri ekosistem antara lain :

1)      Aliran Energi

Energi bergerak melalui komunitas suatu ekosistem dalam satu arah tunggal dengan memanfaatkan suatu rantai makanan, di mana terdapat yang memakan, yang dimakan, dan kombinasi keduanya. Populasi memperoleh suatu peran ‘okupsional’ dalam ekosistem dalam pengertian hubungannya dengan keseluruhan aliran energi ( makanan ) dalam rantai makanan antara lain :
a)      Produsen, merupakan kelompok pertama dalam rantai makanan, yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan hijau yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) menjadi molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya.produsen sejauh ini merupakan produser primer yang baik karena dapat mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat. Fungsi lain dari produser adalah menghasilkan oksigen sebagai hasil sampingan dari proses fotosintesis yang sangat diperlukan untuk respirasi bagi seluruh organisme aerob.

b)      Konsumen, hewan-ahewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Disebut juga heterotrof. Konsumen primer adalah herbivora ( pemakan tumbuhan produsen primer). Konsumen sekunder adalah pemakan konsumen primer, dan kemudian konsumen tersier (hewan karnivora besar). Selain itu ada lagi konsumen selain herbivora, yaito omnivora. Kebutuhan materi dan energi omnivora diperoleh dari produser dan konsumer lain.


c)      Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (saprofit) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.



2)      Pendauran nutrien

Pada penghujung rantai makanan, hanya sedikit energi yang tersisa, atau malah tidak ada sama sekali sehingga tak mungkin terjadi pendauran ulang. Di sisi lain, tidak ada zat yang hilang saat diteruskan dari satu komponen ke komponen lain dalam ekosistem. Pada umumnya, ahli-ahli ekologi mengikuti atom-atom spesifik melalui suatu siklus, misalnya karbon (C), nitrogen (N), dan sulfur (S).



3)      Pengaturan Ukuran Populasi

Populasi-populasi alamiah cenderung meningkat secara eksponensial, dan bukannya secara sedikit demi sedikit melalui penambahan jumlah yang konstan. Karena potensi reproduksinya yang sangat tinggi, populasinya cenderung berlipat dua, lalu berlipat dua lagi, dan seterusnya.



Ada dua tipe pemeliharaan ukuran populasi yang seragam :
1)      Mekanisme-mekanisme tergantung kepadatan, yang sensitif terhadap ukuran populasi dan peningkatan dalam hal efektisitas seiring meningkatnya ukuran populasi.
2)      Mekanisme-mekanisme tak tergantung kepadatan, yang bekerja secara independen terhadap ukuran populasi dan menghasilkan efek-efek merusak yang sama pada populasi yang padat maupun yang jarang.

C)    Tipe-tipe Ekosistem
Konsep pesawat ruang angkasa bumi menekankan kesatuan interaktif semua organisme hidup di planet ini. Di dalam biosfer, telah lama terdapat sebuah subdevisi tradisional yang lebih tua usianya, yang membagi-bagi biosfer menjadi tipe-tipe ekologis utama. Bioma adalah sebutan bagi sejumlah tipe ekosistem darat yang unik. Bioma merupakan unit-unit komunitas terbesar yang diklasifikasikan oleh ahli-ahli ekologi. Bioma-bioma signifikan di Bumi adalah sebagai berikut :

1)      Hutan hujan tropis, daerah-daerah berhutan lebat yang dicirikan oleh temperatur yang hangat dan curah hujan yang sangat tinggi.

        

2)      Gurun, daerah yang curah hujannya sangat sedikit dan hanya dihuni sedikit  tumbuhan.

          

3)      Chaparral, daerah dengan musim panas yang kering dan lama, serta musim dingin berhujan dan bertemperatur sedang.

          

4)      Savana, daerah padang rumput di tropik ( daerah antara 23o7 LU dan 23o7 LS ) yang dicirikan oleh hujan musiman dan cahaya yang cukup.

          

5)      Padang rumput temperatur, daerah-daerah luas didaratan zona temperat (beriklim sedang) yang dicirikan oleh keterbatasan air selama sebagian besar waktu dalam setahun. Didominasi oleh kerumunan rumput, semak, dan sejumlah tumbuhan semusim (annual).
       

6)      Taiga, hutan-hutan lebat diutara dengan pohon-pohon malar hijau (Evergreen,selalu hijau) berukuran besar yang memiliki runjung.

             

7)      Tundra, daerah padang rumput termodifikasi di area-area utara atas  tundra sedemikian dinginnya sehingga terdapat sebuah lapisan permanen tanah  beku dibawah (ibun abadi) atau permafrost.

             


8)      Hutan gugur temperat, daerah yang kaya akan pepohonan yang menggugurkan daunnya dikala musim dingin,semak-semak, dan rumput yang diselingi tumbuhan-tumbuhan kriptogamik (lumut dan lumut hati).

            

Di bumi kita , sebagian besar berupa perairan. Baik air tawar maupun air laut. Lautan bisa dibagi menjadi daerah netritik di atas paparan benua (continental shelf) dan kedalaman-kedalaman laut yang terletak setelah paparan benua yang relatif dangkal.Bagian daerah netritik yang terletak dilepas pantai disebut zona llitoral.Lebih dekat lagi adalah zona antarpasangan. Kedalaman laut dibagi menjadi zona pelagik yang kaya plankton dan zona abisal yang lebih dalam lagi.

D)    Stabilitas dan Suksesi Ekologis

Sebagian ahli ekologi telah mendeskripsikan ekosistem sebagai suatu superorganisme yang memiliki sifat-sifat dasar seperti pertumbuhan, metabolisme, periodisasi aktivitas, dan pada akhirnya kematian. Hubungan saling terkait yang berlangsung dalam suatu komunitas dideskripsikan sebagai jaring-jaring makanan yang merefleksikan kompleksifitas interaksi yang terjadi. Terutama interaksi-interaksi kompleks yang terjadi dalam jaring-jaring makanan. Namun, penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa ekosistem yang sederhana dapat menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Jika hanya tedapat satu populasi pada suatu tingkat tertentu., hilangnya populasi itu dapat berarti kehancuran bagi keseluruhan ekosistem.

Ekosistem dapat rusak tanpa dapat diperbaiki akibat :
1)       Perubahan-perubahan mendadak dalam ekosistem (perubahan temperatur, kekeringan, banjir) yang menghancurkan sebagian komunitas yang signifikan.
2)      Peningkatan tak terkendali dalam jumlah populasi-populasi tertentu sebagai akibat dari kegagalan mekanisme-mekanisme kontrol populasi.
3)      Hilangnya mineral-mineral penting atau nutrien-nutrien lain dalam ekosistem.
4)      Campur tangan manusia, yang menyebabkan kehancuran habitat, pembunuham spesies tertentu secara berlebihan, atau polusi dengan zat-zat toksik yang tak dapat ditangani ekosistem.

Perubahan lambat dalam struktur komunitas dalam suatu habitat itu disebut suksesi. Seringkali terjadi saat penghuni lama memodifikasi lingkungannya untuk menyediakan kesempatan baru bagi tumbuhan dan hewan generasi berikutnya. Berlanjut hingga klimaks, saat komunitas yang luar biasa sesuai dengan lingkungannya itu dan tidak mengalami perubahan mendasar selama rentang waktu yang lama.



E)    Biomassa dan Penyebaran Spesies

Biomassa mengacu pada berat organisme-organisme hidup dalam ekosistem. Istilah ini seringklai digunakan untuk level trofik tertentu. Karena hilangnya biomassa secara berkelanjutan disepanjang rantai makanan. Komunitas dapat dianggap sebagai suatu piramida dalam pengertian biomassa. Pada piramida makanan (piramida energi), dasarnya yang terdiri atas produsen, dan semakin keatas tingkat-tingkatnya tersusun atas populasi-populasi konsumen yang makin menyurut. Konsumen akhir menjadi puncak piramida.

               
.
            Daya dukung suatu habitat mengaju pada batas atas kemampuan menyokong kehidupan dari habitat tersebut. Dinyatakan sebagai jumlah individu yang dapat sintas dalam suatu komunitas yang stabil. Bagi hewan, daya dukung tersebut biasanya merupakan fungsi dari sumber daya makanan yang tersedia, sedangkan bagi tumbuhan mungkin merupakan fungsi dari nutrien-nutrien mineral, kadar CO2 atau ketersediaan matahari. Ketika daya dukung relatif tingi, kepadatan populasi cenderung besar begitu pula sebaliknya.

                       

Kepadatan populasi merupakan suatu ciri kuantitatif ekosistem, aspek kualitatifnya adalah penyebaran (disfersal) individu-individu dalam ruang yang tersedia. Eugene P. Odum dari univercity of george menyebutkan adanya menyebutkan adanya 3 pola besar distribusi:

1.      Distribusi acak, yaitu individu-individu tersebar tanpa pola di seluruh bagian habitat
2.      Distribusi seragam, yaitu terjadi pola-pola penyebaran teratur
3.      Distribusi berkelompok, yaitu jika terjadi pengelompokkan- pengelompokkan tak teratur.

Pola-pola penyebaran dipengaruhi oleh derajat sosialisasi, sifat dataran yang ditempati dan susunan floranya, interaksi dengan spesies lain, dan lain sebagainya. Faktor-faktor disfersif cenderung menyebarkan anggota-anggota suatu populasi, sedangkan faktor kohesif cenderung menyatukan individu-individu.

F)     Mengacaukan Stabilitas Ekosistem

Ekosistem memiliki kemampuan diri dan melawan berbagai gangguan, sehingga menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme kontrol homeostatis yang bekerja. Perubahan lambat seiring berlalunyab waktu cenderung mengarah pada stabilitas jangka panjang relatif dari suatu komunikasi klimaks melalui serangkaian suksesi. Komunitas-komunitas yang berusia lebih muda, yang jauh lebih aktif dan produktif daripada sistem-sistem yang sudah matang lebih kecil kemampuan dalam menghadapi gangguan lingkungan.

1)      Penyederhanaan dan penyurutan niche

Keberagaman spesies yang luar biasa juga pola kompleks dan rumit dari interaksi-interaksi diantara populasi-populasi suatu komunitas, dulu diduga memberi stabilitas yang lebih besar pada suatu ekosistem. Ekosistem-ekosistem yang lebih sedeerhana dengan percabangan yang lebih sedikit pada jaring-jaring fungsionalnya (Rantai makanan,siklus nutrien) menunjukkan degradasi yang lebih jelas akibat serangan-serangan lingkungan, tetapi cenderung pulih dengan lebih cepat dan memperoleh susunan stabil yang baru.

Fakta bahwa keberagaman lingkungan fisik memberikan efek yang positif lebih jelas pada stabilitas komunitas. Campur tangan manusia umumnya menyederhanakan semua aspek dari suatu ekosistem. Ditempat yang secara alamiah memiliki berbagai spesies pada tingkat trofik berbeda, introduksi agrikultur ataupun pendirian desa mengurangi spesies-spesies itu menjadi hanya satu atau bahkan tidak ada sama sekali.

2)      Polusi

Polusi secara umum didefinisikan sebagai introduksi dari zat-zat berbahaya kesuatu ekosistem. Walaupun polusi dianggap sebagai akibat dari aktifitas manusia yang menyebabkan masuknya plastik, toksin-toksin sintetik, zat-zat kimiawi yang tak teruraikan, dan lain sebagainya ke ekosistem, polusi juga bisa melibatkan proses-proses alamiah yang menghasilkan zat-zat yang menyebabkan ekosistem “mual”, “muntah”,dan bahkan mati. Salah satu masalah dengan polutan, terutama dengan zat-zat organik yang bersifat toksik, adalah bahwa polutan cenderung menjadi semakin terkonsentrasi seiring pergerakannya disepanjang rantai makanan. Polusi terhadap ekosistem oleh logam-logam unsur semacam timbel dan merkuri telah terdokumentasi dengan baik. Zat-zat itu sangat menghancurkan baginpredaor-predator tingkat tinggi, misalnya konsumen tersier dalam rantai makanan. Konsumen tersier tidak hanya berupa binatang, tapi juga manusia.



Kesimpulan
           
            Kesimpulan dari makalah diatas adalah :
1)      Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.
2)       


DAFTAR PUSTAKA