Kamis, 22 Desember 2011

Makalah Biologi ekologi


EKOLOGI
(Tugas Kelompok Mata Kuliah Biologi Dasar)
Dosen Pembimbing
Berti Yolida
Rini Rita T Marpaung


Disusun Oleh :
Kelompok IX
1. Rika Anggraini                  ( 1113022049 )
                                       2. Desmaria Christine           ( 1113022011 )
                                       3. Agus Setiawan                    ( 1113022003 )






PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011/2012



Ekologi

A)    Pengertian Ekologi

Kata Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos, yang berarti rumah tangga atau tempat tinggal. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869, yang diartikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan-hubungan total antara organisme dengan lingkungan yang bersifat organik maupun anorganik. Odum (1994) mendefinisikan ekologi sebagai pengkajian hubungan antar organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya.

B)    Anatomi Ekosistem

Salah satu unit ekologis adalah ekosistem, merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Berbagai popilasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut komunitas, yaitu komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Sebagian ahli ekologi memusatkan penelitian pada organisme-organisme hidup dari suatu ekosistem, sedangkan para ahli ekologi lain mempelajari cara karakteristik-karakteriatik fisik di daerah tersebut membatasi dan mengatur ekosistem.

Ciri-ciri ekosistem antara lain :

1)      Aliran Energi

Energi bergerak melalui komunitas suatu ekosistem dalam satu arah tunggal dengan memanfaatkan suatu rantai makanan, di mana terdapat yang memakan, yang dimakan, dan kombinasi keduanya. Populasi memperoleh suatu peran ‘okupsional’ dalam ekosistem dalam pengertian hubungannya dengan keseluruhan aliran energi ( makanan ) dalam rantai makanan antara lain :
a)      Produsen, merupakan kelompok pertama dalam rantai makanan, yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan hijau yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) menjadi molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya.produsen sejauh ini merupakan produser primer yang baik karena dapat mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat. Fungsi lain dari produser adalah menghasilkan oksigen sebagai hasil sampingan dari proses fotosintesis yang sangat diperlukan untuk respirasi bagi seluruh organisme aerob.

b)      Konsumen, hewan-ahewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Disebut juga heterotrof. Konsumen primer adalah herbivora ( pemakan tumbuhan produsen primer). Konsumen sekunder adalah pemakan konsumen primer, dan kemudian konsumen tersier (hewan karnivora besar). Selain itu ada lagi konsumen selain herbivora, yaito omnivora. Kebutuhan materi dan energi omnivora diperoleh dari produser dan konsumer lain.


c)      Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (saprofit) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.



2)      Pendauran nutrien

Pada penghujung rantai makanan, hanya sedikit energi yang tersisa, atau malah tidak ada sama sekali sehingga tak mungkin terjadi pendauran ulang. Di sisi lain, tidak ada zat yang hilang saat diteruskan dari satu komponen ke komponen lain dalam ekosistem. Pada umumnya, ahli-ahli ekologi mengikuti atom-atom spesifik melalui suatu siklus, misalnya karbon (C), nitrogen (N), dan sulfur (S).



3)      Pengaturan Ukuran Populasi

Populasi-populasi alamiah cenderung meningkat secara eksponensial, dan bukannya secara sedikit demi sedikit melalui penambahan jumlah yang konstan. Karena potensi reproduksinya yang sangat tinggi, populasinya cenderung berlipat dua, lalu berlipat dua lagi, dan seterusnya.



Ada dua tipe pemeliharaan ukuran populasi yang seragam :
1)      Mekanisme-mekanisme tergantung kepadatan, yang sensitif terhadap ukuran populasi dan peningkatan dalam hal efektisitas seiring meningkatnya ukuran populasi.
2)      Mekanisme-mekanisme tak tergantung kepadatan, yang bekerja secara independen terhadap ukuran populasi dan menghasilkan efek-efek merusak yang sama pada populasi yang padat maupun yang jarang.

C)    Tipe-tipe Ekosistem
Konsep pesawat ruang angkasa bumi menekankan kesatuan interaktif semua organisme hidup di planet ini. Di dalam biosfer, telah lama terdapat sebuah subdevisi tradisional yang lebih tua usianya, yang membagi-bagi biosfer menjadi tipe-tipe ekologis utama. Bioma adalah sebutan bagi sejumlah tipe ekosistem darat yang unik. Bioma merupakan unit-unit komunitas terbesar yang diklasifikasikan oleh ahli-ahli ekologi. Bioma-bioma signifikan di Bumi adalah sebagai berikut :

1)      Hutan hujan tropis, daerah-daerah berhutan lebat yang dicirikan oleh temperatur yang hangat dan curah hujan yang sangat tinggi.

        

2)      Gurun, daerah yang curah hujannya sangat sedikit dan hanya dihuni sedikit  tumbuhan.

          

3)      Chaparral, daerah dengan musim panas yang kering dan lama, serta musim dingin berhujan dan bertemperatur sedang.

          

4)      Savana, daerah padang rumput di tropik ( daerah antara 23o7 LU dan 23o7 LS ) yang dicirikan oleh hujan musiman dan cahaya yang cukup.

          

5)      Padang rumput temperatur, daerah-daerah luas didaratan zona temperat (beriklim sedang) yang dicirikan oleh keterbatasan air selama sebagian besar waktu dalam setahun. Didominasi oleh kerumunan rumput, semak, dan sejumlah tumbuhan semusim (annual).
       

6)      Taiga, hutan-hutan lebat diutara dengan pohon-pohon malar hijau (Evergreen,selalu hijau) berukuran besar yang memiliki runjung.

             

7)      Tundra, daerah padang rumput termodifikasi di area-area utara atas  tundra sedemikian dinginnya sehingga terdapat sebuah lapisan permanen tanah  beku dibawah (ibun abadi) atau permafrost.

             


8)      Hutan gugur temperat, daerah yang kaya akan pepohonan yang menggugurkan daunnya dikala musim dingin,semak-semak, dan rumput yang diselingi tumbuhan-tumbuhan kriptogamik (lumut dan lumut hati).

            

Di bumi kita , sebagian besar berupa perairan. Baik air tawar maupun air laut. Lautan bisa dibagi menjadi daerah netritik di atas paparan benua (continental shelf) dan kedalaman-kedalaman laut yang terletak setelah paparan benua yang relatif dangkal.Bagian daerah netritik yang terletak dilepas pantai disebut zona llitoral.Lebih dekat lagi adalah zona antarpasangan. Kedalaman laut dibagi menjadi zona pelagik yang kaya plankton dan zona abisal yang lebih dalam lagi.

D)    Stabilitas dan Suksesi Ekologis

Sebagian ahli ekologi telah mendeskripsikan ekosistem sebagai suatu superorganisme yang memiliki sifat-sifat dasar seperti pertumbuhan, metabolisme, periodisasi aktivitas, dan pada akhirnya kematian. Hubungan saling terkait yang berlangsung dalam suatu komunitas dideskripsikan sebagai jaring-jaring makanan yang merefleksikan kompleksifitas interaksi yang terjadi. Terutama interaksi-interaksi kompleks yang terjadi dalam jaring-jaring makanan. Namun, penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa ekosistem yang sederhana dapat menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Jika hanya tedapat satu populasi pada suatu tingkat tertentu., hilangnya populasi itu dapat berarti kehancuran bagi keseluruhan ekosistem.

Ekosistem dapat rusak tanpa dapat diperbaiki akibat :
1)       Perubahan-perubahan mendadak dalam ekosistem (perubahan temperatur, kekeringan, banjir) yang menghancurkan sebagian komunitas yang signifikan.
2)      Peningkatan tak terkendali dalam jumlah populasi-populasi tertentu sebagai akibat dari kegagalan mekanisme-mekanisme kontrol populasi.
3)      Hilangnya mineral-mineral penting atau nutrien-nutrien lain dalam ekosistem.
4)      Campur tangan manusia, yang menyebabkan kehancuran habitat, pembunuham spesies tertentu secara berlebihan, atau polusi dengan zat-zat toksik yang tak dapat ditangani ekosistem.

Perubahan lambat dalam struktur komunitas dalam suatu habitat itu disebut suksesi. Seringkali terjadi saat penghuni lama memodifikasi lingkungannya untuk menyediakan kesempatan baru bagi tumbuhan dan hewan generasi berikutnya. Berlanjut hingga klimaks, saat komunitas yang luar biasa sesuai dengan lingkungannya itu dan tidak mengalami perubahan mendasar selama rentang waktu yang lama.



E)    Biomassa dan Penyebaran Spesies

Biomassa mengacu pada berat organisme-organisme hidup dalam ekosistem. Istilah ini seringklai digunakan untuk level trofik tertentu. Karena hilangnya biomassa secara berkelanjutan disepanjang rantai makanan. Komunitas dapat dianggap sebagai suatu piramida dalam pengertian biomassa. Pada piramida makanan (piramida energi), dasarnya yang terdiri atas produsen, dan semakin keatas tingkat-tingkatnya tersusun atas populasi-populasi konsumen yang makin menyurut. Konsumen akhir menjadi puncak piramida.

               
.
            Daya dukung suatu habitat mengaju pada batas atas kemampuan menyokong kehidupan dari habitat tersebut. Dinyatakan sebagai jumlah individu yang dapat sintas dalam suatu komunitas yang stabil. Bagi hewan, daya dukung tersebut biasanya merupakan fungsi dari sumber daya makanan yang tersedia, sedangkan bagi tumbuhan mungkin merupakan fungsi dari nutrien-nutrien mineral, kadar CO2 atau ketersediaan matahari. Ketika daya dukung relatif tingi, kepadatan populasi cenderung besar begitu pula sebaliknya.

                       

Kepadatan populasi merupakan suatu ciri kuantitatif ekosistem, aspek kualitatifnya adalah penyebaran (disfersal) individu-individu dalam ruang yang tersedia. Eugene P. Odum dari univercity of george menyebutkan adanya menyebutkan adanya 3 pola besar distribusi:

1.      Distribusi acak, yaitu individu-individu tersebar tanpa pola di seluruh bagian habitat
2.      Distribusi seragam, yaitu terjadi pola-pola penyebaran teratur
3.      Distribusi berkelompok, yaitu jika terjadi pengelompokkan- pengelompokkan tak teratur.

Pola-pola penyebaran dipengaruhi oleh derajat sosialisasi, sifat dataran yang ditempati dan susunan floranya, interaksi dengan spesies lain, dan lain sebagainya. Faktor-faktor disfersif cenderung menyebarkan anggota-anggota suatu populasi, sedangkan faktor kohesif cenderung menyatukan individu-individu.

F)     Mengacaukan Stabilitas Ekosistem

Ekosistem memiliki kemampuan diri dan melawan berbagai gangguan, sehingga menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme kontrol homeostatis yang bekerja. Perubahan lambat seiring berlalunyab waktu cenderung mengarah pada stabilitas jangka panjang relatif dari suatu komunikasi klimaks melalui serangkaian suksesi. Komunitas-komunitas yang berusia lebih muda, yang jauh lebih aktif dan produktif daripada sistem-sistem yang sudah matang lebih kecil kemampuan dalam menghadapi gangguan lingkungan.

1)      Penyederhanaan dan penyurutan niche

Keberagaman spesies yang luar biasa juga pola kompleks dan rumit dari interaksi-interaksi diantara populasi-populasi suatu komunitas, dulu diduga memberi stabilitas yang lebih besar pada suatu ekosistem. Ekosistem-ekosistem yang lebih sedeerhana dengan percabangan yang lebih sedikit pada jaring-jaring fungsionalnya (Rantai makanan,siklus nutrien) menunjukkan degradasi yang lebih jelas akibat serangan-serangan lingkungan, tetapi cenderung pulih dengan lebih cepat dan memperoleh susunan stabil yang baru.

Fakta bahwa keberagaman lingkungan fisik memberikan efek yang positif lebih jelas pada stabilitas komunitas. Campur tangan manusia umumnya menyederhanakan semua aspek dari suatu ekosistem. Ditempat yang secara alamiah memiliki berbagai spesies pada tingkat trofik berbeda, introduksi agrikultur ataupun pendirian desa mengurangi spesies-spesies itu menjadi hanya satu atau bahkan tidak ada sama sekali.

2)      Polusi

Polusi secara umum didefinisikan sebagai introduksi dari zat-zat berbahaya kesuatu ekosistem. Walaupun polusi dianggap sebagai akibat dari aktifitas manusia yang menyebabkan masuknya plastik, toksin-toksin sintetik, zat-zat kimiawi yang tak teruraikan, dan lain sebagainya ke ekosistem, polusi juga bisa melibatkan proses-proses alamiah yang menghasilkan zat-zat yang menyebabkan ekosistem “mual”, “muntah”,dan bahkan mati. Salah satu masalah dengan polutan, terutama dengan zat-zat organik yang bersifat toksik, adalah bahwa polutan cenderung menjadi semakin terkonsentrasi seiring pergerakannya disepanjang rantai makanan. Polusi terhadap ekosistem oleh logam-logam unsur semacam timbel dan merkuri telah terdokumentasi dengan baik. Zat-zat itu sangat menghancurkan baginpredaor-predator tingkat tinggi, misalnya konsumen tersier dalam rantai makanan. Konsumen tersier tidak hanya berupa binatang, tapi juga manusia.



Kesimpulan
           
            Kesimpulan dari makalah diatas adalah :
1)      Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.
2)       


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar